Search

Perumda Putar Otak Usai PUPR Batal Bangun Rusun Pasar Minggu - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia -- Humas Perumda Pasar Jaya, M. Fachry mengatakan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membatalkan pembangunan rumah susun (rusun) di lahan pasar tradisional Pasar Minggu.

Namun, Fachry tak mengungkapkan alasan Kementerian PUPR membatalkan rencana pembangunan rusun tersebut.

"Kalau untuk yang membangun dari PUPR memang sepertinya tidak lanjut," kata Fachry saat dikonfirmasi, Kamis (10/1).

Atas dasar ini Perumda Sarana Jaya selaku pengelola pasar pun mesti putar otak untuk mencari cara lain guna bisa membangun rusun tersebut. Sebab Perumda Pasar Jaya sudah memastikan rencana pembangunan itu harus direalisasikan.

Salah satu caranya adalah membuka kemungkinan untuk kerja sama dengan pihak lain.

"Kami membuka peluang untuk kerja sama," ujarnya.

Fachry menuturkan rencana yang disiapkan untuk pembangunan di kawasan Pasar Minggu adalah dengan menggunakan konsep mix used, yakni area yang terbagi untuk kawasan pasar, rusun, serta area komersil.

Lebih dari itu, Fachry mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan tempat penampungan sementara (TPS) pedagang pasar. Namun, TPS tersebut sudah satu tahun tak digunakan.

Menurutnya, TPS itu baru akan digunakan oleh pedagang pasar ketika sudah ada kepastian soal pembangunan rusun.

"Apabila pasar mulai dibangun maka TPS tersebut tetap akan dipergunakan," ucap Fachry.

Sebelumnya, Pemprov DKI menjalin kerja sama dengan Kementerian PUPR untuk membangun Rusun Pasar Minggu di lahan pasar tradisional Pasar Minggu. Rencananya ada tiga tower yang dibangun dengan total 2.300 unit.

Kemudian untuk pengelolaan pasarnya diserahkan kepada BUMD DKI, yakni Perumda Pasar Jaya. (dis/osc)

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi Dah https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190110204313-20-360039/perumda-putar-otak-usai-pupr-batal-bangun-rusun-pasar-minggu

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Perumda Putar Otak Usai PUPR Batal Bangun Rusun Pasar Minggu - CNN Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.