Search

Rupiah & Saham Positif, Pasar Obligasi Ikutan Menguat Market - 8 menit yang lalu - CNBC Indonesia

Penguatan didukung sentimen 'angin segar' dari pernyataan Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng tentang hasil pertemuan pemerintah China-AS terkait damai dagang kedua negara.  

Turunnya harga surat utang negara (SUN) itu seiring dengan apresiasi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang lainnya.

Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).
 

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. 

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. 

Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun. 

Seri yang paling menguat adalah FR0078 dengan penurunan yield 2,9 basis poin (bps) menjadi 7,92%.

Besaran 100 bps setara dengan 1%. </span> Dari China, sentimen global membaik setelah Gao Feng menjelaskan bahwa beberapa hal yang berhasil dikembangkan dalam pertemuan China-AS adalah isu-isu struktural seperti pemaksaan transfer teknologi dan perlindungan kekayaan intelektual. 

Sebelumnya, pemaksaan transfer teknologi dan perlindungan kekayaan intelektual merupakan permasalahan yang sangat sulit untuk diselesaikan sejauh ini.  

 

Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih menguat.

Indeks tersebut naik 0,05 poin (0,02%) menjadi 236,68 dari posisi kemarin 236,62. 

Apresiasi SBN hari ini juga membuat selisih (spread) obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 522 bps, melebar tipis dari posisi kemarin 521 bps.  

Yield US Treasury 10 tahun turun signifikan hingga 2,69% dari posisi kemarin 2,73%. 

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, saat ini investor asing menggenggam Rp 902,44 triliun SBN, atau 37,81% dari total beredar Rp 2.386 triliun berdasarkan data per 8 Januari.  

Angka kepemilikannya masih positif Rp 9,19 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. 

Posisi kepemilikan tersebut kembali menembus rekor nominal kepemilikan SBN oleh investor asing, setelah sebelumnya rekor tertinggi tercatat pertama kali menembus level psikologis Rp 900 triliun pada 30 November, tepatnya pada Rp 900,59 triliun. 


Penguatan di pasar surat utang hari ini juga terjadi di pasar ekuitas dan pasar uang.
 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,9% menjadi 6.328,71 pada perdagangan Kamis ini, sedangkan nilai tukar rupiah menguat 0,5% menjadi Rp 14.050 /dolar AS. 

Pelemahan dolar AS tidak seiring dengan naiknya nilai mata uang dolar AS di depan mata uang utama negara lain, yaitu Dollar Index yang menguat 0,09% menjadi 95.309. 

Dari pasar surat utang negara berkembang, penguatan terjadi di Brasil, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Afsel, dan Indonesia.

Di negara maju, apresiasi dialami pasar bund Jerman, OAT Perancis, gilts Inggris, JGB Jepang, dan US Treasury di AS.  

Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
Negara Yield 9 Jan 2019 (%) Yield 10 Jan 2019 (%) Selisih (basis poin)
Brasil 9.14 9.125 -1.50
China 3.13 3.14 1.00
Jerman 0.215 0.19 -2.50
Perancis 0.711 0.677 -3.40
Inggris 1.259 1.247 -1.20
India 7.454 7.48 2.60
Italia 2.899 2.908 0.90
Jepang 0.031 0.027 -0.40
Malaysia 4.081 4.077 -0.40
Filipina 6.866 6.764 -10.20
Rusia 8.44 8.46 2.00
Singapura 2.278 2.218 -6.00
Thailand 2.58 2.545 -3.50
Turki 16.35 16.35 0.00
Amerika Serikat 2.728 2.697 -3.10
Afrika Selatan 8.78 8.76 -2.00
Sumber: Refinitiv  

TIM RISET CNBC INDONESIA (irv/tas)

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi Dah https://www.cnbcindonesia.com/market/20190110190604-17-50109/rupiah-saham-positif-pasar-obligasi-ikutan-menguat

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rupiah & Saham Positif, Pasar Obligasi Ikutan Menguat Market - 8 menit yang lalu - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.