Search

Defisit Neraca Perdagangan Tambah Tekanan Pasar SUN - CNBC Indonesia

 

Turunnya harga surat utang negara (SUN) itu tidak senada dengan apresiasi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah mayoritas negara berkembang yang lain.  

Data Refinitiv menunjukkanterkoreksinya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menaikkan tingkat imbal hasilnya (yield).  


Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. 

Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. 

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. 

Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, FR0065 bertenor 15 tahun, dan FR0075 bertenor 20 tahun. 

Seri acuan yang paling terkoreksi adalah FR0064 bertenor 10 tahun.

Seri tersebut mengalami kenaikan yield sebesar 5,9 basis poin (bps) menjadi 8,12%. Besaran 100 bps setara dengan 1%. </span> 

Senada dengan seri tersebut, empat seri lain yaitu seri 5 tahun, 15 tahun, dan 20 tahun juga terkoreksi hingga membuat yield-nya naik menjadi 8,09%, 8,29%, dan 8,47%. 


Yield Obligasi Negara Acuan 17 Dec 2018

Seri Benchmark Yield 14 Dec 2018 (%) Yield 17 Dec 2018 (%) Selisih (basis poin) Yield wajar IBPA 17 Dec'18
FR0063 5 tahun 8.033 8.091 5.80 8.0833
FR0064 10 tahun 8.07 8.129 5.90 8.1263
FR0065 15 tahun 8.264 8.291 2.70 8.2581
FR0075 20 tahun 8.45 8.479 2.90 8.4715
Avg movement 4.33
Sumber: Refinitiv 

Koreksi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih melemah.  

Indeks tersebut turun 0,51 poin (0,22%) menjadi 233,6 dari posisi kemarin 234,11. 

Koreksi SBN hari ini juga membuat selisih (spread) obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 524 bps, menyempit dari posisi kemarin 537 bps.  

Yield US Treasury 10 tahun turun hingga 2,882% dari posisi kemarin 2,889%. 

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, saat ini investor asing menggenggam Rp 892,33 triliun SBN, atau 37,63% dari total beredar Rp 2.371 triliun berdasarkan data per 14 Desember.  

Angka kepemilikannya masih negatif Rp 8,26 triliun dibanding posisi akhir November Rp 900,59 triliun, tetapi persentasenya masih naik dari 37,8 % pada periode yang sama. 

Koreksi di pasar surat utang hari ini juga terjadi di pasar ekuitas, tetapi rupiah berhasil menguat di pasar valas.  

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) amblas 1,31% menjadi 6.089 hingga siang ini, sedangkan nilai tukar rupiah menguat 0,07% menjadi Rp 14.570 di hadapan tiap dolar AS. 

Pelemahan dolar AS seiring seiring dengan turunnya nilai mata uang dolar AS di depan mata uang utama negara lain, yaitu Dollar Index yang melemah 0,13%. 

Dari pasar surat utang negara berkembang, penguatan terjadi di pasar Asia seiring dengan pelemahan dolar AS yang ditunjukkan di Filipina, Singapura, Thailand serta negara berkembang lain seperti Brasil dan Rusia. 

Di negara maju, penguatan hanya terjadi di pasar US Treasury di AS.

 Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang

Negara Yield 14 Dec 2018 (%) Yield 17 Dec 2018 (%) Selisih (basis poin)
Brasil 9.83 9.68 -15.00
China 3.369 3.402 3.30
Jerman 0.256 0.252 -0.40
Perancis 0.71 0.719 0.90
Inggris 1.241 1.257 1.60
India 7.408 7.456 4.80
Italia 2.946 2.954 0.80
Jepang 0.035 0.037 0.20
Malaysia 4.098 4.104 0.60
Filipina 7.13 7.111 -1.90
Rusia 8.74 8.72 -2.00
Singapura 2.227 2.209 -1.80
Thailand 2.645 2.62 -2.50
Turki 17.3 17.62 32.00
Amerika Serikat 2.889 2.882 -0.70
Afrika Selatan 9.14 9.205 6.50
Sumber: Refinitiv  

TIM RISET CNBC INDONESIA (irv)

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi Dah https://www.cnbcindonesia.com/market/20181217185021-17-46802/defisit-neraca-perdagangan-tambah-tekanan-pasar-sun

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Defisit Neraca Perdagangan Tambah Tekanan Pasar SUN - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.